Puisi Cinta : Bulan Di Binar Matamu
Bahkan purnamapun karam
oleh syahdu tatap memandang
kemudian pagi yang telanjang
tersipu pucat dalam bius kesunyian
dan sebelum embun menbentuk gigilnya
hangatmu tlah kau tebar di jengkal-jelkal waktu
kemudian pagipun akan berwarna
perak penuh kemilau.
jika aku harus melukiskan
jutaan pujaku tentang dirimu
ketika padang ini menjamah jasad ayumu
maka langitpun tiada tuntas menjadi kanvas
dan bila aku harus mengutarakan
selaksa rasa yang bergelayut didalam jiwa
maka seribu tahun tak akan mampu
menggubah semua dengan ungkapku
karena ini lah cinta
dimana akan ada bersama nafas
beriring hinggan ke ujung usia.
COMMENTS